Nyamuk adalah hewan salah satu
penyebab penyakit yang sering terjadi di Negara kita, bahkan penyakit tersebut
bisa menjadi kejadian luar biasa karena jumlah korban yang sangat banyak. Korban
tersebut mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa. Salah satu penyakit
yang diakibatkan oleh gigitan nyamuk diantara nya : penyakit demam berdarah dan
penyakit malaria.
Untuk menghindari dari gigitan
nyamuk dengan menggunakan bahan alami sangat dianjurkan karena dengan
menggunakan bahan alami maka akan terhindar dari bahaya-bahaya bahan kimia yang
terkandung dalam obat pengusir nyamuk.
berikut ini beberapa zat aktif
berbahaya yang ada di dalam antinyamuk seperti dirangkum detik Health, Kamis
(23/10/2014):
1. Propoxur
Ini merupakan jenis senyawa karbamat yang juga
racun kelas menengah. Senyawa ini biasanya ditemukan di dalam antinyamuk
semprot dan antinyamuk bakar. Di Amerika, propoxur hanya diizinkan terbatas
untuk perkebunan dan pertanian dengan catatan para pekerjanya harus menggunakan
peralatan pelindung. Jika terhirup, propoxur dapat menyebabkan kaburnya
penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan badan lemah. Selain
itu dapat menurunkan aktivitas enzim yang berperan pada saraf transmisi, hingga
berpengaruh buruk pada kesehatan hati dan sistem reproduksi.
2. Transfluthrin
Ini merupakan jenis zat
karsinogenik yang pasti ada di semua jenis antinyamuk, khususnya yang dijual di
Indonesia. Namun pemakaian zat ini dalam batas tertentu sudah diangap relatif
aman sebagai bahan aktif di antinyamuk.
3. Dichlorovinyl Dimethyl
Phospate (DDVP)
DDVP adalah jenis insektisida
dari golongan organospospat dan berdaya racun yang sangat tinggi. DDVP paling
sering digunakan di dalam antinyamuk semprot. Namun menurut Annisa, DDVP sudah
tidak dipakai di dalam produk antinyamuk yang dijual di Indonesia.
Dampak dari terlalu banyak
menghirup zat ini akan menyebabkan rusaknya sistem saraf, kanker, merusak
kemampuan reproduksi, menghambat pertumbuhan organ, menghambat produksi ASI,
serta mengganggu sistem pernapasan dan kerja jantung. Jika sampai termakan akan
menyebabkan mual, muntah, gelisah, keringat berlebih, dan tubuh gemetar.
Bahkan, DDVP dapat menyebabkan koma hingga kematian jika seseorang keracunan
parah.
4. Diethyltoluamid (DEET)
Ini jenis zat aktif yang dulu
sering digunakan dalam antinyamuk oles. Tetapi, sama halnya dengan DDVP, zat
ini pun sudah jarang dicampurkan dalam antinyamuk yang dijual di
Indonesia.
Dampak dari pemakaian
antinyamuk oles yang mengandung DEET dan digunakan secara terus menerus dapat
menyebabkan terjadinya infeksi kulit, ruam kulit, rasa panas pada kulit, lecet,
hingga kulit melepuh.
Tanaman zodia merupakan salah
satu bahan alami pengusir nyamuk, tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia
yang berasal dari daerah Irian (Papua). Oleh penduduk setempat tanaman ini
biasa digunakan untuk menghalau serangga, khususnya apabila hendak pergi
kehutan, yaitu dengan cara menggosokkan daunnya ke kulit.
Selain itu, tanaman yang
mempunyai tinggi antara 50 cm hingga 200 cm (rata-rata 75 cm), dipercaya mampu
mengusir nyamuk dan serangga lainnya dari sekitar tanaman. Oleh sebab itu
tanaman ini, sering ditanamam dipekarangan atupun di pot untuk menghalau
nyamuk. Aroma yang dikeluarkan oleh tanaman Zodia cukup wangi. Biasanya tanaman
itu mengeluarkan aroma apabila tanaman tergoyah oleh tiupan angin. Sedangkan daunnya
saling menggosok, maka keluarlah aroma yang wangi. Saat ini sebagian masyarakat
menyimpan tanaman zodia pada pot di dalam ruangan, sehingga selain memberikan
aroma yang khas, juga aromanya dapat menghalau nyamuk dari ruangan.
Sedangkan bunga atau daun nya
dapat digunakan dengan cara menggosokan ke kulit kaki dan tangan supaya
terhindar dari gigitan nyamuk.
No comments:
Post a Comment